Kamis, 05 Maret 2015

JENIS KATA


KATA
                Kata adalah kesatuan-kesatuan yang terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya dan yang mengandung suatu ide ,atau kata adalah gabungan (kumpulan) huruf-huruf (fonem) yang mengandung arti. Dalam membahas suatu kata, perlu ditinjau dari dua aspek, yaitu berdasarkan jenis kata dan berdasarkan bentuknya.
A.  Jenis kata
                Pembagian jenis kata menurut tata bahasa tradisonal dibagi menjadi 10 jenis , antara lain :          
1. kata benda (numeralia)
6.  kata bilangan (numeralia)
2. kata kerja (verba)
7.  kata sambung (konjungsi)
3. kata sifat (adjektiva)
8.  kata depan (preposisi)
4. kata ganti (pronominal)
9.  kata seru (interjecsi)
5. kata keterangan (adverbial)
10.kata sandang (articula)

Berikutnya pembahasan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, kata keterangan.
1.  Kata benda atau nomina
                Kata benda adalah nama dari sebuah benda dan segala yang dibendakan. Kata benda menurut wujudnya dibagi atas : (a) kata benda konkrit dan (b) kata benda abstrak. Kata benda konkrit adalah nama dari benda-benda yang dapat ditangkap dengan pancaindra, sedangkan kata benda bastrak adalah nama benda-benda yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra. Kata benda berdasarkan bentuknya terdiri atas kata benda dasar dan kata benda turunan.
Contoh kata benda dasar                             :  rumah, api, batu, Galang, dan lain-lain.
Contoh kata benda berimbuhan                    : pelari, makanan, perumahan, perbuatan, dan lain-lain.
Kedua contoh di atas ( kata benda dasar, maupun berimbuhan) dapat mengandung ctruktur yang sama yaitu dapat diperluas dengan yang + kata sifat.

KB + yang + kata sifat

Misalnya :  rumah yang bagus, api yang panas, pelari yang cepat, perbuatan yang jujur, Galang yang             pintar.
2.  Kata kerja atau verba
                Kata kerja atau verba adalah semua kata yang menyatakan perbuatan.  Apabila kata kerja memerlukan suatu pelengkap, maka disebut kata kerja transitif. contoh : memukul, menangkap, melihat, dan lain-lain. Sedangkan apabila kata kerja tidak memerlukan pelengkap, maka disebut kata kerja intransitif, contoh : tidur, pergi, datang, pulang, naik, dan lain-lain. Struktur kata dapat diperluas menggunakan dengan sebagai berikut :

KK + dengan  + kata sifat

Misalnya :       Ia berjalan dengan cepat
                      Anak itu tidur dengan nyenyak
                      Hadiid menyanyi dengan nyaring
3. Kata sifat atau adjectiva
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat hal keadaan suatu benda. Misalnya : tinggi, rendah, lama, baru, dan lain-lain.
Ciri-ciri kata sifat :
a.
Se + perulangan kata dasar + kata sifat


Misalnya : setinggi-tingginya, serendah-rendahnya, selama-lamanya, dan lain-lain.
                   b.  dapat diterangkan oleh kata :  paling, lebih, sekali.
Misalnya : tinggi sekali, paling tinggi, lebih tinggi.
4. Kata ganti atau pronominal
Kata ganti atau pronominal adalah segala kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Menurut sifat dan fungsinya dibedakan atas  :
                a. Kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia adalah  :
Kata ganti
Tunggal
Jamak
Orang I
Aku, saya        
Kami, kita
Orang II
Engkau, kamu
Kalian
Orange III
Dia, beliau
Mereka
                b. Kata ganti empunya/ milik
Kata ganti empunya adalah semua kata yang menggantikan kata ganti orang yang   kedudukannya sebagai pemilik : ku, mu, nya, kami, kamu, mereka.
                Contoh : bajuku                = baju aku           bajumu= baju kamu       bajunya     = baju   n  + ia
                c. Kata ganti penunjuk
Kata ganti penunjuk adalah kata-kata yang menunjukkan dimana terdapat sesuatu benda.
-          Menunjuk sesuatu di tempat pembicara        =  ini
-          Menunjuk sesuatu di tempat lawan pembicara          = itu / sana
d. Kata ganti penanya
                Kata ganti penanya adalah kata yang menanyakan tentang benda, barang atau sesuatu keadaan dan pilihan. Kata ganti Tanya dalam bahasa Indonesia adalah
apa
siapa
mengapa
di mana
kapan
bagaimana

5.  Kata keterangan atau adverbial
                Kata keterangan adalah kata-kata yang memberi tentang :
                                (1) kata kerja,  (2)  kata sifat  (3)  kata keterangan, (4)  kata bilangan (5) seluruh kalimat.
                Kata keterangan dapat dibagi-bagi berdasarkan arti dan fungsinya dalam kalimat :
Kata keterangan
Arti
Contoh / kata hubung
Cara (kualitatif)
Menerangkan suasana / situasi perbuatan
Ia berjalan perlahan-lahan
Waktu (temporal)
Menunjukkan berlangsungnya peristiwa
Sekarang, nanti, besok, kemarin, seminggu, bulan depan, sesudah itu, kemudian, dan lain-lain.
Tempat
Menunjukkan tempat berlangsungnya peristiwa
Di sini, di situ, ke sana, ke Tulungagung, dari Rejotangan, dan lain-lain.
Derajat (kuantitatif)
Menjelaskan derajat berlangsungnya peristiwa/ jumlah dan banyaknya suatu tindakan dan dikerjakan.
Satu kali, kira-kira, sedikit, sering, dua kali, dan lain-lain.
Alat (instrumental)
Menjelaskan dengan alat apa suatu proses berlangsung, dinyatakan dengan kata :   dengan  +  kata benda
Dengan tongkat, dengan pensil
Kesertaan (konitatif)
Menyatakan keikutsertaan seseorang dalam suatu perbuatan
Dia pergi bersama ibu Hermin
Syarat (kondisional)
Menerangkan terjadinya suatu proses berdasar syarat tertentu
Jikalau, seandainya, jika, dan lain-lain
Perlawanan (konsesif)
Keterangan yang membantah suatu peristiwa, dan dikatakan terlebih dahulu
Meskipun, sungguhpun, biarpun, biar, jika…….., sekalipun……
Sebab (kausal)
Memberi penjelasan mengapa suatu peristiwa telah berlangsung.
Sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
Akibat (konsekutif)
Menjelaskan akibat
Sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, maka, dan lain-lain
Tujuan (final)
Menjelaskan hasil/ tujuan dari suatu proses
Supaya, agar, guna, untuk, buat, dan lain-lain
Perbandingan (komparatif)
Membandingkan proses suatu perbuatan
Sebagai, seperti, seakan-akan, laksana, umpama, bagaikan,…
Peristiwa
Memberi penjelasan dalam hal mana saja suatu proses berlangsung dan tidak berlangsung
Kecuali, hanya

                               
6. Kata bilangan (numeralia)
                Kata bilangan adalah kata yang menyatakan julah benda atau jumlah kumpulan atau urutan dari nama-nama benda. Menurut sifatnya kata bilangan dibagi atas :
a.
Utama

Satu, dua, tiga, empat, seratus, seribu,…
b.
Tingkat

Pertama, kedua, kesepuluh,…
Contoh :  bangku yang kedua,permainan kesepuluh
c.
Tak tentu

Beberapa, segala, semua, tiap-tiap,…
d.
Kumpulan

Kedua, kesepuluh, berdua, bertiga,…
Contoh : kedua bangku itu, kesepuluh pemain itu

7. Kata sambung atau konjungsi
                Kata sambung adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-kalimat.
a.  Hubungan setara/ sederajat (koordinatif)
- Menyatakan penambahan         : dan,lagi,lagi pula,serta,…
-  Menyatakan berlawanan           : tetapi, akan tetapi, melainkan,…
-  Menyatakan pemilihan              : atau, baik…. maupun…, …
b.  Hubungan bertingkat (subordinat)
-  Meyatakan waktu                     : sesudah, seteah, ketika, sejak ,semenjak, waktu, saat,…
-  Menyatakan syarat                    : jika, kalau, jikalau, asal (kan), bila,…
-  Menyatakan pengandaian          : andai, andaikan, seandainya,…
-  Menyatakan tujuan                    : agar, supaya, agar supaya, biar,…
- Menyatakan konsesif (perlawanan)         : biarpun, meskipun, walaupun, sungguhpun,…
-  Menyatakan perbandingan        : seperti, bagai, bagaikan,seakan-akan, lakana, umpama,…
-  Menyatakan sebab                   : sebab, karena, karena itu, sebab itu,…
- Menyatakan penjelasan             : bahwa, yakni, yaitu,…
- Menyatakan cara                      : dengan
c. Hubungan antar kalimat
            menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Misalnya:
biarpun demikian, sesudah itu, tambah pula, selain itu, sesungguhnya, bahwasanya, dengan demikian, akan tetapi,… 
biasanya kata penghubung tersebut selalu memulai suatu kalimat baru dan huruf pertamanya dimulai dengan huruf kapital.
e. Hubungan antar paragraf
                menghubungkan paragraf dengan paragraf, misalnya :
                dalam pada itu, adapun, mengenai,sehubungan dengan……       
8. Kata depan (preposisi)
                Kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dengan fngsinya sebagai pembentuk frase preposisional. 2 macam kata depan yaitu kata depan tunggal dan kata depan gabungan.
  • Kata depan tunggal  : di (tempat), ke (tujuan suatu tempat), dari (asal dari tempat), bagi, buat, guna, untuk (peruntukaan), oleh (dianggap pelaku), pada (tempat/waktu), tentang ( ihwal peristiwa), sejak (waktu).
  • Kata depan gabungan
-          Dengan imbuhan : bersama/ beserta, menjelang, menuju, menurut (sumber), sekitar (ruang lingkup-waktu), terhadap (arah).
-          Gabungan : daripada,kepada,selain dari, sampai dengan/ke (batas waktu)
9. Kata seru atau interjeksi
                Kata tugas yang mengungkapkan rasa hati manusia. Biasanya dipakai di permulaan kalimat dan diikuti tanda koma, pada umumnya mengacu ke sikap :
-  Bernada negatif                        : cis,cih, bah, ih, idih, brengsek,sialan
-  Bernada positif                         : Alhamdulillah, insya Allah, syukur, aduhai, amboi, asyik
-  Bernada keheranan                   : astaghfirullah, masya Allah, ai, lo
-  Bernada netral                          : ayo, hai, halo,he,wahai,wah, nah, ah, eh, ah, ya,aduh,hem
10. Kata sandang atau articula
                Kata tugas yang membatasi yang membatasi makna jumlah nomina/ kata benda. Ada 3 kelompok kata sandang : (a) menyatakan tunggal, (b) menyatakan kelompok, (c) menyatakan makna netral.
(a) menyatakan tunggal
-  Sang              : untuk manusia bermaksud meninggikan derajat
-  Sri                 : untuk manusia yang bermartabat tinggi dalam kerajaan
-  Hang             : untuk laki-laki yang dihormati (sastra lama)
-  Dang             : untuk manusia perempuan yang dihormati (sastra lama)
(b) menyatakan kelompok
-  Para               : menegaskan kelompok manusia yang memiliki kesamaan sifat
(c) menyatakan makna netral
-  Si                   : untuk mengiringi nama orang, membentuk kata benda dari kata

Sumber materi  :
MGMP Bahasa Indonesia.2005. INTISARI KEBAHASAAN DAN SASTRA INDONESIA untuk SMP. Kota dan Kabupaten Bekasi. Penerbit : Prima Inkreasi. Bab 1. Hal. 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tks telah berkunjung,semoga bermanfaat.