Sabtu, 22 September 2012


BAB VI
KONSEP DASAR EVALUASI
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

POKOK BAHASAN
  1. Mengenal, pengertian, kedudukan, dan tujuan evaluasi dalam proses pendidikan
  2. mengkomunikasikan fungsi, tujuan, sasaran, dan prosedur evaluasi hasil belajar
  3. mengkomunikasikan fungsi, tujuan, sasaran dan prosedur evaluasi hasil pembelajaran

setiap orang yang melakukan kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya (baik buruknya kegiatannya). Seperti halnya siswa yang terlibat dalam pembelajaran, ingin mengetahui proses dan hasil nya. Maka guru mengadakan evaluasi.
Ada 2 macam evaluasi yang dilakukan guru, yaitu  :
  1. evaluasi hasil belajar (menekankan informasi perolehan siswa dalam mencapai tujuan)
  2. evaluasi pembelajaran (menekankan  baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.

PENGERTIAN, KEDUDUKAN DAN SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI
  1. Pengertian Evaluasi
-      menurut Davies : evaluasi merupakan proses sederhana memberikan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unujuk kerja, proses, orang, objek.
-      Wand dan Brown  : evaluasi merupakan proses untuk menentukan nilai sesuatu (dalam Nurkancana 1986 :1)
-      Proses memberikan sesuatu atau nilai kepada obyek berdasarkan kriterian tertentu
-      Dengan dasar tersebut evaluasi proses sistematis untuk menentukan nialai sesuatu ( tujuan, kegiatan, keputusan,unjuk kerja, orang, obyek dll)
-      Evaluator dapat langsung menilai (kualitas)berdasar criteria tertentu atau melalui pengukuran (kuantitas) dahulu.
-      Evaluasi belajar dan pembelajaran  :proses menentukan nilai belajar dan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran belajar dan pembelajaran.
-      Pengukuran dalam kegiatan dan pembelajaran : proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif.
-      Penilaian belajar dan pembelajaran : proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.

  1. Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan
Proses pendidikan : proses pemanusiaan, membuadayakan dan memberadabkan manusia, dengan tujuan agara manusia itu berbudaya, beradab, maka diperlukan transformasi.
Unsur-unsur dalam tranformasi pendidikan adalah  :
ü  Pendidikan dan personal lainnya
ü  Isi pendidikan
ü  Teknik
ü  System evaluasi
ü  Sarana pendidikan
ü  System administrasi
Untuk mengetahui efektif dan efisiensi transformasi maka perlu adanya evaluasi
Keluaran proses transformasi adalah siswa yang berbudaya dan beradab sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
  1. Syarat umum evaluasi
·         Kesahihan (valid), sesuai apa yang seharusnya dinilai
·         Keterandalan (reliable), dipengaruhi oleh :
-      panjang tes (length of test)
-      sebaran skor (spread of scores)
-      tingkat kesulitan tes (difficulty of tes)
-      objektivitas (objectivity)
·         kepraktisan, dipengaruhi oleh  :
-      kemudahan mengadministrasi
-      cukup waktu untuk evaluasi
-      kemudahan menskor
-      kemudahan interpretasi dan aplikasi
-      bentuk evaluasi yang ekuivalen/sebanding

EVALUASI HASIL BELAJAR
  1. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Belajar
    1. untuk diagnostic dan pengembangan (mengetahui keunggulan dan kelemahan siswa)
    2. untuk seleksi
    3. untuk kenaikan kelas
untuk penempatan
  1. Sasaran Evaluasi
-      adalah ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan (kognitif, afektif, psikomotorik)
-      Ranah kognitif meliputi :
ü  Pengetahuan tentang informasi
ü  Pemahaman
ü  Penerapan/penggunaan (misala suatu rumus dapat diterapkan dalam penghitungan dengan angka yang ditentukan )
ü  Analisis (menjabarkan isi pelajaran ke bagian menjadi unsure pokok )
ü  Sintesis (menggabungkan unsure pokok ke  dalam struktur yang baru )
ü  Evaluasi (menilai isi pelajaran dengan maksud tertentu
-      Ranah afektif, tujuannya :
ü  Menerima (tingkat terendah/tidak setuju dengan sesuatu)
ü  Merespon (menanggapi stimulant dan aktif memperhatikan/ setuju)
ü  Menilai (mampu menilai kegiatan, sengaja merespon, mencari jalan bagaimana mengambil bagian atas apa yang terjadi)
ü  Mengorganisasi (kemampuan membentuk nilai, contoh jika membantu orang terkena musibah adalah pengamalan sila ke ?)
ü  Karakterisasi (mengidentifikasi karakteristik nila / membuat pertimbang/ siswa diminta menjelaskan tentang nilai perbuatan yang telah disampaiakn)
-      Psikomotorik, tujuannya :
ü  Gerakan tubuh yang mencolok (kekuatan, kecepatan, ketepatan)
ü  Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan
ü  Perangkat komunikasi non verbal (kemampuan komunikasi tanpa kata
ü  Kemampuan berbicara/lisan











3.  Prosedur Evaluasi hasil belajar
          Evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis, agar dapat dilaksanakan oleh penilai maka langkah-langkahnya sebagai berikut  :
    1. Persiapan ( yaitu menetapkan pertimbangan /keputusan yang dibutuhkan, menggambarkan informasi yang dibutuhkan dan menetapkan informasi informasi yang sudah ada agar tidak terjadi pengulangan.
    2. Penyusunan instrument evaluasi/alat penilaian yaitu teknik tes atau non tes.
·         Menentukan bentuk tes
-      tes benar – salah
-      tes pilihan ganda
-      tes menjodohkan
-      tes melengkapi
Bentuk tes subyektif
·         membuat kisi-kisi soal
·         menulis butir soal
·         Menata soal (mengelompokkan butir soal), prosedurnya :
ü  menetapkan bentuk non tes (meliputi observasi, daftar cocok/chek list, dan wawancara
ü  menetapkan aspek sasaran evaluasi
ü  menulis alat penilaian nontes
    1. pelaksanaan pengukuran
§  persiapan tempat (bebas kebisingan)
§  melancarkan pengukuran (mulai pembagian soal sampai pengambilan lembar jawaban)
§  mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban
    1. pengolahan hasil penilaian
§  menskor
§  mengubah skor mentah menjadi skor standar (sesuai norma yang dipakai)
§  mengkonversikan skor standar ke dalam nilai (kegiatan akhir berupa pengubah skor menjadi nilai, baik berupa bentuk huruf/kata-kata)
    1. penafsiran hasil penilaian
Penafsiran individual sebagai berikut  :
§  penafsiran tingkat kesiapan siswa (untuk mengikuti materi, naik kelas/tidak)
§  penafsiran kelemahan individual
§  penafsiran tentang kemajuan siswa pada satu periode kela/sekolah
Penafsiran klasikal sebagai berikut  :
§  penafsiran kelemahan kelas
§  penafsiran prestasi kelas
§  penafsiran tentang perbandingan antar kelas
§  penafsiran tentang susunan kelas
    1. pelaporan dan penggunaan hasil penilaian
Pelaporan hasil penilaian dimaksudkan untuk umpan balik kepada semua pihak yang yang terlibat dalam pembelajarn secara langsung atau tidak langsung.
Penggunaan hasil evaluasi   :
-      untuk menentukan kenaikan kelas/kelulusan
-      perlu tidaknya pelajaran diulang
-      penempatan siswa
-      membangkitkan motivasi siswa
-      laporan hasil belajar siswa
Prinsip evaluasi adalah  :
-      lengkap
-      mudah dipahami
-      mudah dibuat
-      dapat dipakai untuk yang bersangkutan
C.  Evaluasi Pembelajaran
          1.  Fungsi dan tujuan pembelajaran
a.  Untuk pengembangan  pembelajaran
b.   Untuk akreditasi (yang dilakukan pemerintah pada sekolah)
  1. Sasaran Evaluasi pembelajaran
    1. tujuan pembelajaran
    2. unsur dinamis pembelajaran sumber belajar)
    3. sasaran evaluasi /pelaksanaan pembelajaran (yaitu kesesuaian sumber belajar dengan siswa)
    4. kurikulum /rencana tertulis pada buku
  2. Prosedur evaluasi pembelajaran
    1. penyusunan rancangan
    2. penyusunan instrumen
    3. pengumpulan data (dengan kuesioner, wawancara, pengamatan, studi kasus)
    4. analisis data
    5. penyusunan laporan
BAB VII
MASALAH-MASALAH BELAJAR
A. Masalah-masalah Intern Belajar
  1. Sikap terhadap Belajar (penilaian terhadap sesuatu yang menimbulkan sikap menerima, menolak dan mengabaikan) maka siswa harus berhati-hati dalam menentukan sikapnya.
  2. motivasi belajar (kekuatan mental siswa yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar, maka siswa harus memiliki motivasi yang kuat)
  3. Konsentrasi Belajar, guru harus pandai dalam menyajikan pelajaran, mengingat konsentrasi akan menurun setelah 30 menit.
  4. Mengolah Bahan Belajar (kemampuan siswa menerima isi dan cara memperoleh ajaran sehingga bermakna bagi dirinya.
  5. Menyimpan perolehan hasil belajar (kemampuan menyimpan pesan dapat berlangsung dalam waktu yang pendek / panjang.
  6. menggali hasil belajar yang tersimpan yaitu proses menggali pesan lama dan memperkuat pesan dengan cara transfer belajar atau unjuk prestasi.
  7. kemampuan berprestasi dan unjuk hasil belajar (puncak proses belajar
  8. rasa percaya diri siswa (makin sering menyeleaikan tugas, makin memperoleh pengakuan umum dan makin percaya diri
  9. intelegensi dan keberhasilan siswa
  10. kebiasaan belajar
  11. cita-cita siswa


B.  Masalah-masalah Ekstern Belajar
  1. guru sebagai pembina siswa belajar
  2. prasarana dan sarana pembelajaran
  3. kebijakan penilaian
  4. lingkungan sosial siswa di sekolah
  5. kurikulum sekolah
C.  Cara menentukan masalah-masalah belajar
  1. pengamatan perilaku
-      menyusun rencana pengamatan
-      memilih siapa  yang diamati
-      menentukan hal-hal yang diamati
-      mencatat hasil pengamatan
-      menfsirkan hasil pengamatan
  1. analisis  hasil belajar
  2. tes hasil belajar












BAB VIII
PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.  Kurikulum dan Landasan Pengembangan Kurikulum
1.  Pengertian Kurikulum
          Kurikulum berasal dari bahasa Latin yang berarti Jalur pacu
Kurikulum menurut Zais, 1976 adalah  :
-program pelajaran – isi pelajaran –pengalaman yang direncanakan – pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.
Kurikulum menurut Tanner dan Tanner, 1980 adalah  :
Pengetahuan yang diorganisasikan – modus mengajar – arena pengalaman – pengalaman mengajar terbimbing – rencana pembelajaran – sistem produksi secara teknologis – kurikulum sebagai tujuan
Dr. Dimyati berpendapat, kurikulum adalah  :
a.    Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah, bahwa kurikulum harus dilewati untuk meraih ijazah
b.    Kurikulum sebagai mata pelajaran
c.    Kurikulum sebagai rencana  pembelajaran
d.    Kurikulum sebagai hasil belajar
e.    Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Di dalam UU RI No 2 tahun 1989 pasal 1 (9), kurikulum  :
          Seperangkat rencana dan pengaturanmengenai isi dan bahan serta cara yang digunakan  sebagai pedoman penyelenggaraan KBM.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap-tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan iptek, kesenian sesuai jenjang pendidikan. Dengan demikian kurikulum perlu dikembangkan.

2.  Landasan Pengembangan Kurikulum
          a.  Landasan filosofis
          b.  Landasan sosial budaya dan agama
          c.  Landasan iptek dan seni
          d.  Landasan kebutuhan masyarakat
          e.  Landasan perkembangan masyarakat
B.  Komponen dan Prinsip-prisip Pengembangan Kurikulum
1.  Komponen Kurikulum
a.    Tujuan
b.    Materi/ pengalam belajar
c.    Organisasi
d.    Evaluasi
2.  Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.    Relevansi
b.    Kontinuitas
c.    fleksibilitas
C.  Model-Model Pengembangan Kurikulum
1.  Model Administratif (Line-Staff)/  garis komando/top down, langkah-langkahnya:
  • administrator pendidikan(pemimpin) membentuk komisi pengarah
  • komisi pengarah merumuskan rencana umum, mengembangkan pedoman-tujuan untuk masing-masing sekolah
  • membentuk komisi kerja
  • komisi pengarah memeriksa hasil kerja komisi kerja
2.  Model Grass-Roots/ kebalikan model awal/bootom-up/desentralisasi.
Prinspi-prinsipnya adalah  :
Ø  kurikulum bertambah baik jika kompetensi profesional guru bertambah baik
Ø  kompetensi guru menjadi baik baik jika dilibatkan dalam masalah perbaikan
Ø  jika semua guru dilibatkan hasil keputusan dapat lebih terjamin
Ø  hubungan antar guru dalam kelompok membantu adanyan konsensus
3.  Model Beauchamp, terdapat 5 tahap dalam membuat kputusan  :
ü  memutuskan arena pengembangan kurikulum/keputusan menjabarkan ruang lingkup upaya pengembangan
ü  memilih dan melibatkan personil (personalia ahli/disiplin ilmu, guru,personil profesional sekolah, tokoh masyarakat)
ü  pengorganisasian dan prosedur pengembangan  :
a.    membentuk tim pengembang
b.    menilai kurikulum yang sedang berlaku
c.    studi tentang kurikulum baru/alternatifnya
d.    merumuskan kriteria kurikulum baru
e.    menyusun dan menulis kurikulum
ü  implementasi kurikulum
- yaitu menerapkan kurikulum
ü  evaluasi kurikulum, adalah  :
1.     evaluasi guru pengguna kurikulum
2.    evaluasi rancangan kurikulum
3.    evaluasi hasil belajar
4.    evaluasi sistem pengembangan kurikulum
4.  Model Arah Terbalik Taba (Taba’s Inverted Model), 5 langkah – langkahnya :
  1. membuat unit percobaan/eksperimen
  2. menguji unit-unit eksperimen
  3. merevisi dan mengkonsolidasi
  4. mengembangkan jaringan kerja/ setelah diuji oleh tim ahli
  5. menerapkan dan menyebarluaskan unit baru.

5.  Model Rogers
          Seorang ahli psikologi yang berpendapat bahwa manusia dalam proses perubahan (becaming, developing, changing), 4 langkah pengembangan kurikulum (beliau lebih mengutamakan aktivitas daripada pengembangan kurikulum tertulis),adalah  :
1.     memilih satu sistem sasaran pendidikan
2.    pengalaman kelompok guru
3.    pengembangan pengalaman kelompok guru
4.    melibatkan orang tua
D.Guru dan Pengembangan Kurikulum
1.  Pembelajaran Dan kurikulum
Pembelajaran  : merupakan implementasi kurikulum/aksi/ kegiatan.
Hakikat pembelajaran  :
v  kegiatan untuk membelajarkan pebelajara
v  program pembelajaran yang dirancang
v  kegiatan untuk memberikan pengalaman
v  kegiatan yang diarahkan untuk mecapai tujuan
v  kegiatan yang melibatkan komponen : tujuan, isi pelajaran, sistem penyajian dan sistem evaluasi dalam realisasinya
Peran guru dalam pengembangan kurikulum, diwujudkan dalam bentuk  :
Ø  merencanakan kegiatan
Ø  merumuskan tujuan khusu pengajaran
Ø  menerapkan rencana
Ø  mengevaluasi hasil dan proses belajar
Ø  mengevaluasi interaksi kompone kurikulum
Lima kegiatan tersebut merupakan peran guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi, sedangkan dalam pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi peran guru lebih besar, mencakup pengembangan komponen dalam perencanaan, mengimplementasi kurikulum, menevaluasi implementasi, merevisi komponen yang kurang memadai.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tks telah berkunjung,semoga bermanfaat.