BAB VI
KONSEP DASAR EVALUASI
BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
- Mengenal, pengertian, kedudukan, dan tujuan evaluasi
dalam proses pendidikan
- mengkomunikasikan fungsi, tujuan, sasaran, dan
prosedur evaluasi hasil belajar
- mengkomunikasikan fungsi, tujuan, sasaran dan
prosedur evaluasi hasil pembelajaran
setiap orang yang melakukan
kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya (baik
buruknya kegiatannya). Seperti halnya siswa yang terlibat dalam pembelajaran,
ingin mengetahui proses dan hasil nya. Maka guru mengadakan evaluasi.
Ada 2 macam evaluasi
yang dilakukan guru, yaitu :
- evaluasi
hasil belajar (menekankan informasi perolehan siswa dalam mencapai tujuan)
- evaluasi
pembelajaran (menekankan baik
buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.
PENGERTIAN,
KEDUDUKAN DAN SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI
- Pengertian
Evaluasi
- menurut Davies : evaluasi
merupakan proses sederhana memberikan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan,
keputusan, unujuk kerja, proses, orang, objek.
- Wand dan Brown : evaluasi merupakan proses untuk menentukan
nilai sesuatu (dalam Nurkancana 1986 :1)
-
Proses memberikan sesuatu atau nilai kepada obyek
berdasarkan kriterian tertentu
-
Dengan dasar tersebut evaluasi proses sistematis untuk
menentukan nialai sesuatu ( tujuan, kegiatan, keputusan,unjuk kerja, orang,
obyek dll)
- Evaluator dapat langsung menilai
(kualitas)berdasar criteria tertentu atau melalui pengukuran (kuantitas)
dahulu.
- Evaluasi belajar dan
pembelajaran :proses menentukan nilai
belajar dan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran belajar dan
pembelajaran.
- Pengukuran dalam kegiatan dan
pembelajaran : proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah
ditentukan secara kuantitatif.
- Penilaian belajar dan
pembelajaran : proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan
pembelajaran secara kualitatif.
- Kedudukan
evaluasi dalam proses pendidikan
Proses pendidikan :
proses pemanusiaan, membuadayakan dan memberadabkan manusia, dengan tujuan
agara manusia itu berbudaya, beradab, maka diperlukan transformasi.
Unsur-unsur dalam
tranformasi pendidikan adalah :
ü Pendidikan dan personal lainnya
ü Isi pendidikan
ü Teknik
ü System evaluasi
ü Sarana pendidikan
ü System administrasi
Untuk mengetahui
efektif dan efisiensi transformasi maka perlu adanya evaluasi
Keluaran proses
transformasi adalah siswa yang berbudaya dan beradab sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan.
- Syarat
umum evaluasi
·
Kesahihan
(valid), sesuai apa yang seharusnya dinilai
·
Keterandalan
(reliable), dipengaruhi oleh :
- panjang tes (length of test)
- sebaran skor (spread of scores)
- tingkat kesulitan tes
(difficulty of tes)
- objektivitas (objectivity)
·
kepraktisan,
dipengaruhi oleh :
- kemudahan mengadministrasi
- cukup waktu untuk evaluasi
- kemudahan menskor
- kemudahan interpretasi dan
aplikasi
- bentuk evaluasi yang
ekuivalen/sebanding
EVALUASI HASIL BELAJAR
- Fungsi
dan Tujuan Evaluasi Belajar
- untuk
diagnostic dan pengembangan (mengetahui keunggulan dan kelemahan siswa)
- untuk
seleksi
- untuk
kenaikan kelas
untuk penempatan
- Sasaran
Evaluasi
- adalah ranah-ranah yang
terkandung dalam tujuan (kognitif, afektif, psikomotorik)
- Ranah kognitif meliputi :
ü Pengetahuan tentang informasi
ü Pemahaman
ü Penerapan/penggunaan (misala
suatu rumus dapat diterapkan dalam penghitungan dengan angka yang ditentukan )
ü Analisis
(menjabarkan isi pelajaran ke bagian menjadi unsure pokok )
ü Sintesis
(menggabungkan unsure pokok ke dalam
struktur yang baru )
ü Evaluasi
(menilai isi pelajaran dengan maksud tertentu
- Ranah afektif, tujuannya :
ü Menerima (tingkat terendah/tidak
setuju dengan sesuatu)
ü Merespon (menanggapi stimulant
dan aktif memperhatikan/ setuju)
ü Menilai (mampu menilai kegiatan,
sengaja merespon, mencari jalan bagaimana mengambil bagian atas apa yang
terjadi)
ü Mengorganisasi (kemampuan
membentuk nilai, contoh jika membantu orang terkena musibah adalah pengamalan
sila ke ?)
ü Karakterisasi (mengidentifikasi
karakteristik nila / membuat pertimbang/ siswa diminta menjelaskan tentang
nilai perbuatan yang telah disampaiakn)
- Psikomotorik, tujuannya :
ü Gerakan tubuh
yang mencolok (kekuatan, kecepatan, ketepatan)
ü Ketepatan gerakan yang
dikoordinasikan
ü Perangkat
komunikasi non verbal (kemampuan komunikasi tanpa kata
ü Kemampuan berbicara/lisan
3. Prosedur Evaluasi hasil belajar
Evaluasi
hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis, agar dapat dilaksanakan
oleh penilai maka langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Persiapan
( yaitu menetapkan pertimbangan /keputusan yang dibutuhkan, menggambarkan
informasi yang dibutuhkan dan menetapkan informasi informasi yang sudah
ada agar tidak terjadi pengulangan.
- Penyusunan instrument evaluasi/alat penilaian yaitu
teknik tes atau non tes.
·
Menentukan bentuk tes
- tes benar – salah
- tes pilihan ganda
- tes menjodohkan
- tes melengkapi
Bentuk
tes subyektif
·
membuat kisi-kisi soal
·
menulis butir soal
·
Menata
soal (mengelompokkan butir soal), prosedurnya :
ü menetapkan
bentuk non tes (meliputi observasi, daftar cocok/chek list, dan wawancara
ü menetapkan
aspek sasaran evaluasi
ü menulis alat
penilaian nontes
- pelaksanaan pengukuran
§ persiapan
tempat (bebas kebisingan)
§ melancarkan
pengukuran (mulai pembagian soal sampai pengambilan lembar jawaban)
§ mengadministrasikan
lembar soal dan lembar jawaban
- pengolahan hasil penilaian
§ menskor
§ mengubah skor
mentah menjadi skor standar (sesuai norma yang dipakai)
§ mengkonversikan
skor standar ke dalam nilai (kegiatan akhir berupa pengubah skor menjadi nilai,
baik berupa bentuk huruf/kata-kata)
- penafsiran hasil penilaian
Penafsiran
individual sebagai berikut :
§ penafsiran
tingkat kesiapan siswa (untuk mengikuti materi, naik kelas/tidak)
§ penafsiran
kelemahan individual
§ penafsiran
tentang kemajuan siswa pada satu periode kela/sekolah
Penafsiran
klasikal sebagai berikut :
§ penafsiran
kelemahan kelas
§ penafsiran
prestasi kelas
§ penafsiran
tentang perbandingan antar kelas
§ penafsiran
tentang susunan kelas
- pelaporan dan penggunaan hasil penilaian
Pelaporan
hasil penilaian dimaksudkan untuk umpan balik kepada semua pihak yang yang
terlibat dalam pembelajarn secara langsung atau tidak langsung.
Penggunaan
hasil evaluasi :
-
untuk menentukan kenaikan kelas/kelulusan
-
perlu tidaknya pelajaran diulang
-
penempatan siswa
-
membangkitkan motivasi siswa
-
laporan hasil belajar siswa
Prinsip
evaluasi adalah :
-
lengkap
-
mudah dipahami
-
mudah dibuat
-
dapat dipakai untuk yang bersangkutan
C. Evaluasi Pembelajaran
1.
Fungsi dan tujuan pembelajaran
a. Untuk pengembangan pembelajaran
b. Untuk akreditasi (yang dilakukan pemerintah
pada sekolah)
- Sasaran Evaluasi pembelajaran
- tujuan pembelajaran
- unsur dinamis pembelajaran sumber belajar)
- sasaran evaluasi /pelaksanaan pembelajaran (yaitu
kesesuaian sumber belajar dengan siswa)
- kurikulum /rencana tertulis pada buku
- Prosedur evaluasi pembelajaran
- penyusunan rancangan
- penyusunan instrumen
- pengumpulan data (dengan kuesioner, wawancara,
pengamatan, studi kasus)
- analisis data
- penyusunan laporan
BAB VII
MASALAH-MASALAH
BELAJAR
A.
Masalah-masalah Intern Belajar
- Sikap terhadap Belajar (penilaian terhadap sesuatu
yang menimbulkan sikap menerima, menolak dan mengabaikan) maka siswa harus
berhati-hati dalam menentukan sikapnya.
- motivasi belajar (kekuatan mental siswa yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar, maka siswa harus memiliki
motivasi yang kuat)
- Konsentrasi Belajar, guru harus pandai dalam
menyajikan pelajaran, mengingat konsentrasi akan menurun setelah 30 menit.
- Mengolah Bahan Belajar (kemampuan siswa menerima isi
dan cara memperoleh ajaran sehingga bermakna bagi dirinya.
- Menyimpan perolehan hasil belajar (kemampuan
menyimpan pesan dapat berlangsung dalam waktu yang pendek / panjang.
- menggali hasil belajar yang tersimpan yaitu proses
menggali pesan lama dan memperkuat pesan dengan cara transfer belajar atau
unjuk prestasi.
- kemampuan berprestasi dan unjuk hasil belajar
(puncak proses belajar
- rasa percaya diri siswa (makin sering menyeleaikan
tugas, makin memperoleh pengakuan umum dan makin percaya diri
- intelegensi dan keberhasilan siswa
- kebiasaan belajar
- cita-cita siswa
B. Masalah-masalah Ekstern Belajar
- guru sebagai pembina siswa belajar
- prasarana dan sarana pembelajaran
- kebijakan penilaian
- lingkungan sosial siswa di sekolah
- kurikulum sekolah
C. Cara menentukan masalah-masalah belajar
- pengamatan perilaku
-
menyusun rencana pengamatan
-
memilih siapa yang
diamati
-
menentukan hal-hal yang diamati
-
mencatat hasil pengamatan
-
menfsirkan hasil pengamatan
- analisis
hasil belajar
- tes hasil belajar
BAB VIII
PEMBELAJARAN
DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Kurikulum dan Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Latin
yang berarti Jalur pacu
Kurikulum menurut
Zais, 1976 adalah :
-program pelajaran –
isi pelajaran –pengalaman yang direncanakan – pengalaman di bawah tanggung
jawab sekolah.
Kurikulum menurut
Tanner dan Tanner, 1980 adalah :
Pengetahuan yang
diorganisasikan – modus mengajar – arena pengalaman – pengalaman mengajar
terbimbing – rencana pembelajaran – sistem produksi secara teknologis –
kurikulum sebagai tujuan
Dr. Dimyati
berpendapat, kurikulum adalah :
a.
Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah, bahwa kurikulum
harus dilewati untuk meraih ijazah
b.
Kurikulum sebagai mata pelajaran
c.
Kurikulum sebagai rencana
pembelajaran
d.
Kurikulum sebagai hasil belajar
e.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Di dalam UU RI No 2
tahun 1989 pasal 1 (9), kurikulum :
Seperangkat rencana dan
pengaturanmengenai isi dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan KBM.
Kurikulum disusun
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap-tahap
perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan
pembangunan nasional, perkembangan iptek, kesenian sesuai jenjang pendidikan.
Dengan demikian kurikulum perlu dikembangkan.
2. Landasan Pengembangan Kurikulum
a.
Landasan filosofis
b.
Landasan sosial budaya dan agama
c.
Landasan iptek dan seni
d.
Landasan kebutuhan masyarakat
e.
Landasan perkembangan masyarakat
B. Komponen dan Prinsip-prisip Pengembangan
Kurikulum
1. Komponen Kurikulum
a.
Tujuan
b.
Materi/ pengalam belajar
c.
Organisasi
d.
Evaluasi
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.
Relevansi
b.
Kontinuitas
c.
fleksibilitas
C. Model-Model Pengembangan Kurikulum
1. Model Administratif (Line-Staff)/ garis komando/top down, langkah-langkahnya:
- administrator pendidikan(pemimpin) membentuk komisi
pengarah
- komisi pengarah merumuskan rencana umum,
mengembangkan pedoman-tujuan untuk masing-masing sekolah
- membentuk komisi kerja
- komisi pengarah memeriksa hasil kerja komisi kerja
2. Model Grass-Roots/ kebalikan model
awal/bootom-up/desentralisasi.
Prinspi-prinsipnya
adalah :
Ø kurikulum bertambah
baik jika kompetensi profesional guru bertambah baik
Ø kompetensi
guru menjadi baik baik jika dilibatkan dalam masalah perbaikan
Ø jika semua
guru dilibatkan hasil keputusan dapat lebih terjamin
Ø hubungan antar
guru dalam kelompok membantu adanyan konsensus
3. Model Beauchamp, terdapat 5 tahap dalam
membuat kputusan :
ü memutuskan
arena pengembangan kurikulum/keputusan menjabarkan ruang lingkup upaya
pengembangan
ü memilih dan
melibatkan personil (personalia ahli/disiplin ilmu, guru,personil profesional
sekolah, tokoh masyarakat)
ü pengorganisasian
dan prosedur pengembangan :
a.
membentuk tim pengembang
b.
menilai kurikulum yang sedang berlaku
c.
studi tentang kurikulum baru/alternatifnya
d.
merumuskan kriteria kurikulum baru
e.
menyusun dan menulis kurikulum
ü implementasi kurikulum
-
yaitu menerapkan kurikulum
ü evaluasi
kurikulum, adalah :
1.
evaluasi guru pengguna kurikulum
2.
evaluasi rancangan kurikulum
3.
evaluasi hasil belajar
4.
evaluasi sistem pengembangan kurikulum
4. Model Arah Terbalik Taba (Taba’s Inverted
Model), 5 langkah – langkahnya :
- membuat unit percobaan/eksperimen
- menguji unit-unit eksperimen
- merevisi dan mengkonsolidasi
- mengembangkan jaringan kerja/ setelah diuji oleh tim
ahli
- menerapkan dan menyebarluaskan unit baru.
5. Model Rogers
Seorang ahli psikologi yang berpendapat
bahwa manusia dalam proses perubahan (becaming, developing, changing), 4
langkah pengembangan kurikulum (beliau lebih mengutamakan aktivitas daripada
pengembangan kurikulum tertulis),adalah
:
1.
memilih satu sistem sasaran pendidikan
2.
pengalaman kelompok guru
3.
pengembangan pengalaman kelompok guru
4.
melibatkan orang tua
D.Guru dan
Pengembangan Kurikulum
1. Pembelajaran Dan kurikulum
Pembelajaran : merupakan implementasi kurikulum/aksi/
kegiatan.
Hakikat
pembelajaran :
v kegiatan untuk
membelajarkan pebelajara
v program
pembelajaran yang dirancang
v kegiatan untuk
memberikan pengalaman
v kegiatan yang
diarahkan untuk mecapai tujuan
v kegiatan yang
melibatkan komponen : tujuan, isi pelajaran, sistem penyajian dan sistem
evaluasi dalam realisasinya
Peran guru dalam
pengembangan kurikulum, diwujudkan dalam bentuk
:
Ø merencanakan
kegiatan
Ø merumuskan
tujuan khusu pengajaran
Ø menerapkan
rencana
Ø mengevaluasi
hasil dan proses belajar
Ø mengevaluasi
interaksi kompone kurikulum
Lima kegiatan tersebut
merupakan peran guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi,
sedangkan dalam pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi peran guru
lebih besar, mencakup pengembangan komponen dalam perencanaan, mengimplementasi
kurikulum, menevaluasi implementasi, merevisi komponen yang kurang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tks telah berkunjung,semoga bermanfaat.