Program Pendidikan Pra Sekolah
1. PENGERTIAN
PENDIDIKAN PRA SEKOLAH
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang
berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara
terminology disebut anak usia pra sekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa
ini mengalami peningkatan 50% menjadi 80%.
Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai
sensitive untuk menerima berbagai usaha perkembangan seluruh potensi anak.
MASA PEKA
Masa terjadinya
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan.
|
Masa peka
merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan,
fisik, kognitif, bahasa, social emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian,
seni, moral dan nilai-nilai agama. Maka dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal.
Peran pendidik
(orang tua, guru dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya
pengembangan potensi anak usia 4-6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus
dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain.
Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu
bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
2. PENGERTIAN ANAK
TK
Perlu diingat bahwa seorang anak adalah manusia yang
utuh. Setiap anak berkembang dapat dilihat dari berbagai domain/aspek yang
berbeda yaitu fisik, kognitif, psikososial yang ketiganya bukanlah unsure yang
terpisah. Ada
baiknya jika mendalami perkembangan setiap aspek pada setiap tingkat usia agar
lebih dapat memahami bagaimana setiap aspek itu berkembang dalam berbagai
tahapan usia.
Perbedaan individual pada anak perlu
dicermati karena pengembangan anak usia dini tidak dapat dipukul rata dan disamakan
satu dengan yang lainnya, suatu pendekatan individual. Pengetahuan mengenai
perkembangan anak perlu (esensial) dikuasai oleh individu yang bekerja dengan
anak usia dini. Mereka perlu mengetahui bagaimana anak berkembang dan
belajar.(Fibess)
Perkembangan berbagai aspek terkait
dengan budaya dimana anak berada sehingga anak harus dilihat perkembangannya
secara kontekstual, baik dari aspek perkembangan fisik, bahasa maupun cara
mereka bermain. Berbagai ide, bahasa, komunikasi, perasaan, hubungan social dan
berbagai elemen budaya dimana anak diasuh sangat mempengaruhi perkembangan
mereka. (makalah untuk pelatihan PAUD bagian Psikologi Perkembangan)
3. LANDASAN,
TUJUAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH
Sekolah didirikan untuk mendidik anak-anak, yakni
membantu dan membimbing anak-anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya, agar
menjadi manusia yang sanggup menghadapi masalah-masalah hidupnya sebagai orang
dewasa sesuai dengan tujuan dan cita-cita Negara. Ada berbagai cara untuk mempelajari anak
antara lain :
a.
mengamati
anak dalam berbagai situasi dan lingkungan
b.
mengadakan
percakapan dengan anak
c.
mempelajari
anak dalam pergaulannya dengan teman-temannya
d.
mengadakan
catatan berkala
e.
menyelidiki
hasil pekerjaan anak
f.
menyuruh
anak membuat buku harian
g.
mengumpulkan
keterangan mengenai anak
h.
mempelajari
riwayat anak
i.
mempelajari
buku-buku tentang anak
ANAK SEBAGAI
KESELURUHAN
Sebenarnya pribadi anak itu tidak dapat dibagi-bagi atas
beberapa bagian yang terpisah-pisah. Dalam segala tindakannya manusia itu
bersikap sebagai keseluruhan. Bila seseorang berpikir tentang sesuatu, maka dalam proses itu tidak hanya terdapat
aspek intelektual, melainkan juga emosional. Demikian pula bila anak itu
belajar, ia tidak hanya bereaksi terhadap bahan pelajaran itu secara
intelektual melainkan juga secara emosional. Ia tidak hanya memperluas ilmu
pengetahuan saja melainkan menghayati pula rasa senang atau benci terhadap
pelajaran itu atau terhadap sekolah.
Pendidikan harus diupayakan mampu mengembangkan potensi
peserta didik agar memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah daalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dengan pendekatan
pendidikan berbasis luas.
Tujuan dari pendidikan yang berorientasi pada kecakapan
hidup adalah mengembangkan masalah kehidupan yang akan mereka hadapi saat ini
atau nanti dimasa yang akan datang.
Kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan daerah.Kompetensi perlu dicapai secara tuntas.
Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai
potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama,
social emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk
memasuki pendidikan dasar.
Kompetensi
dasar
merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan pada anak yang diwujudkan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan usianya berupa
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenal melalui
sejumlah hasil belajar dan indicator yang dapat diukur dan diamati.
Hasil belajar merupakan cerminan kemampuan anak
yang dicapai dari suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.
Indikator merupakan hasil yang lebih spesifik dan terukur dalam
satu kompetensi dasar. Apabila serangkain indicator dalam satu kompetensi dasar
sudah tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
Didalam PKB TK
1994, yang merupakan panduan serta pegangan para guru TK untuk menyusun program
pembelajaran, sudah termuat bahan-bahan yang berorientasi pada kecakapan hidup.
Namun demikian, masih diperlukan keterampilan dan kreatifitas guru untuk
memilah dan memilih bahan serta metode pembelajarannya yang sesuai dengan
sasaran pencapaian kompetensi yang diharapkan. Model pembelajaran yang mampu
mengembangkan “Kecakapan Hidup” pada hakekatnya hanya pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai pelaku belajar (pembelajaran
aktif) yaitu : Perbuatan, Interaksi, Komunikasi, Refleksi.
Bagaimana
sikap guru dalam untuk menumbuhkembangkan
kecakapan hidup ?
v Terbuka, mau mendengarkan
pendapat siswa
v Membiasakan siswa untuk
mendengarkan orang lain bicara
v Menghargai perbedaan
pendapat
v Mentolerir yang salah dan
mendorong siswa untuk memperbaiki
v Menumbuhkan rasa percaya
diri anak
v Tidak terlalu cepat
membantu
v Tidak kikir memuji tidak
menertawakan hasil karya siswa
v Mendorong siswa untuk tidak
takut salah dan menanggung resiko
RAMBU-RAMBU (analisa
program kegiatan TK mengenai program pengembangan kurikulum di TK)
- Kurikulum
untuk TK dan RA merupakan pedoman bagi para pendidik, orang tua, guru,
orang dewasa lain yang digunakan dalam rangka menstimulasi perkembangan
anak.
- Kurikulum
harus dipahami secara keseluruhan, bukan bagian- demi bagian.
- Pelaksanaan
dari kurikulum ini harus diuasahakan untuk mencapai kompetensi sesuai
dengan tingkat kemampuan anak.
- Kompetensi
yang disiapkan merupakan kompetensi minimal. Pendidik dapatmemberikan
pengayaan sejauh tidak membebani
anak/ anak telah menunjukkan keberhasilan.
- Pendidik
menciptakan suasana yang penuh perhatian dan kasih saying sehingga anak
mulai mengembangkan rasa percaya pada diri, teman, orang lain serta dapat
bersosialisasi baik dalam keluarga, kelompok maupun lingkungan.
- Dalam
pelaksanaan kurikulum tidak bersifat kaku tetapi disesuaikan dengan
kondisi daerah.
- Bagi
TK yang mempunyai kekhasan misalnya dalam agama dimungkinkan untuk
menambah materi kegiatan sejauh tidak bertentangan dengan tujuan
pendidikan.
- Dalam
pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip pendekatan
pembelajaran dan penilaian.
Kurikulum 2004 Standar
Kompetensi TK dan RA, fungsi dan tujuan sebagai berikut :
·
Fungsi
Pendidikan TK/RA
ü Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
ü Mengenalkan anak dengan
dunia sekitar
ü Menumbuhkan sikap dan
perilaku yang baik
ü Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan bersosialisai
ü Mengembangkan ketrampilan,
kreativitas dan kemampuan yang dimiliki
anak
ü Menyiapkan anak untuk
memasuki pendidikan dasar
·
Tujuan
ü Membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral,
nilai-nilai agama, social-emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni
untuk siap memasuki pendidikan dasar.
·
Ruang
lingkup kurikulum TK/RA
ü Moral dan nilai-nilai agama
ü Social, emosi dan
kemandirian
ü Kemapuan berbahasa
ü Kognitif
ü Fisik/motorik
ü Seni
Tujuan Pendidikan Pra
Sekolah :
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik
psikis dan fisik, yang meliputi moral nilai-nilai agama, social emosional,
kognitif, dan fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki
pendidikan dasar.
4. FUNGSI
PENDIDIKAN PRA SEKOLAH
Fungsi pendidikan Taman
Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal
- Mengenalkan
peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
- Mengenalkan
anak dengan dunia sekitar
- Menumbuhkan
sikap dan perilaku yang baik
- Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi yang dimliki anak
- Mengembangkan
ketrampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki
- Menyiapkan
anak untuk memasuki pendidikan dasar
5. PEDOMAN KBM, PROGRAM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pencapaian kompetensi yang diharapkan dari tamatan TK/RA
difokuskan pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap, pengetahuan,
ketrampilan dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Adapun pelaksanaannya
diintegrasikan dalam 3 bidang pengembangan, yaitu :
Ø pengembangan moral dan
nilai-nilai agama yang meliputi agama, kewarganegaraan dan budi pekerti
Ø pengembangan social dan
emosi meliputi ilmu social dan kematangan emosi
Ø pengembangan kemapuan dasar
meliputi perkembangan bahasa, kognitif dan fisik
Tiga bidang pengembangan
tersebut, bila dikaitkan dengan program nilai kecakapan hidup.
6. PEDOMAN
PENILAIAN/EVALUASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui dan perkembangan dan
sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan
sehari-hari secara terus menerus,
sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan
perilaku dalam situasi tertentu.
ALAT PENILAIAN :
- Unjuk Kerja
(performance) merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
anak dalam melakukan sesuatu, misal praktek menyanyi, olah raga, bermain
peran, memperagakan seni
- Hasil Karya
(product) adalah hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan dapat
berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Penilaian hasil karya anak tidak
dapat diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya.
- Penilaian sikap
Sikap
bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu / objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari
nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan. Sikap
terdiri dari 3 komponen, yakni : afektif, kognitif, dan konatif.
Komponen
Afektif adalah perasaan yang dimiliki seseorang
atau penilaian terhadap sesuatu objek.
Komponen
Kognitif :kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen Konatif adalah :
kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Observasi
perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus
tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.
- Portofolio
Penilaian
portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi dan hasil percobaan/ proses dalam bentuk deskripsi baik berupa gambar
atau tulisan sederhana yang dibuat anak. Kumpulan hasil selama satu periode
dianalisis/ dikaji untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan anak
berdasarkan kompetensi/ indikator yang telah ditetapkan.
- Penugasan (project)
Penugasan
merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan anak
dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya melakukan
percobaan menanam biji.
CARA
PENILAIAN
1.
Pengamatan (observasi)
Agar observasi
lebih terarah maka diperlukan buku bantu atau kertas yang dianggap perlu dan
yang dituangkan dalam Satuan Kegiatan Harian.
2.
Catatan anekdot (anecdotal record)
Catatan
anekdot adalah catatan tentang sikap dan perilaku anak secara khusus yang
tejadi pada anak secara insidental/ tiba-tiba atau dalam situasi tertentu.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tks telah berkunjung,semoga bermanfaat.